Minggu, 08 Maret 2015

4 Alasan Kenapa Haji Lulung Harus Disave #SaveHajiLulung





Pertikaian antara Ahok dan DPRD DKI semakin seru. Mata publik pun semakin tertuju ke pertempuran hebat ini. Dukungan tiap dukungan mulai muncul untuk kedua belah pihak. Nah yang paling baru adalah dukungan untuk DPRD DKI yang dalam hal ini entah kenapa diwakili oleh Haji Lulung. Yak, kamu pasti tau kan sekarang di social media lagi ada #SaveHajiLulung. Nah, kalau menurut saya, kita emang harus sih nyelametin Haji Lulung, kenapa? Ini dia alasannya seperti ayng di kutip dari http://malesbanget.com/.
 
Mengangkat Pamor DPRD DKIJujur aja deh, kamu pasti sebelumnya gak terlalu perduli sama DPRD DKI sebelum akhirnya muncul tokoh bernama Haji Lulung yang bersitegang dengan Ahok. Nah dengan aksinya ini jelas sekali bikin kamu dan mungkin banyak orang Jakarta jadi tau tentang DPRD DKI, mau itu hal yang baik ataupun buruk. Terima kasih Haji Lulung.

Meningkatkan Gengsi DPRD DKI

Gak cuma bikin nama DPRD DKI jadi dikenal publik, Haji Lulung juga secara brilian menganggkat gengsi perwakilan rakyat tersebut dengan membawa mobil Lamborghini ke gedung DPRD DKI. Jelas hal ini bikin gengsi DPRD DKI jadi semakin melambung tinggi. Terima kasih  Haji Lulung.
163617_lulungdalem

Berani Pasang Badan

Hari gini mau jadi pahlawan? Dih gak mau lah yaw. Nah, tapi beda dengan Haji Lulung, yang secara berani masang badan untuk para anggota DPRD DKI lainnya, walaupun dia bukan ketua. Gak cuma itu, dalam mediasi yang dilakukan antara Ahok dan DPRD DKI kemarin (Kamis, 5 Maret 2015) Haji Lulung juga berani pasang badan untuk Walikota Jakarta Barat. Wow, terima kasih Haji Lulung.

Melek Teknologi

Udah tentu kamu sangat ingin dong punya wakil rakyat yang melek teknologi. Nah hal ini bisa kamu dapatkan dari seorang Haji Lulung. Coba kamu bayangin, dia tau lho apa itu USB dan apa itu UPS. Hebat banget kan. Terima kasih Haji Lulung.
Nah, itu dia kira-kira alasan kenapa Haji Lulung harus kamu save. Gimana kamu setuju gak? Share ya di komen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar