Senin, 16 Maret 2015

SBY: Pantangan Bernyanyi di Hari Rabu


Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono didaulat untuk bernyanyi di hadapan ribuan mahasiswa dan civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (10/12/2014).

Peristiwa itu terjadi saat SBY usai memberi kuliah umum di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (10/12/2014). Saat itu, SBY ditodong menyanyi lagu ciptaannya oleh mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Komaruddin Hidayat yang memandu acara tersebut.

Quote:
"Penodongan" SBY itu setelah sebelumnya, SBY disuguhi penampilan salah satu karyawan UIN Syarif Hidayatullah yang menyanyikan lagu Rinduku Padamu karya SBY. Penampilan salah satu karyawan UIN itu memukau ribuan audiens yang hadir dalam acara tersebut. Tak terkecuali SBY. Tampak SBY ikut bernyanyi. SBY juga menggerakkan jarinya di atas pahanya, menandakan menikmati penampilan penyanyi tersebut.
Pemandu acara Komaruddin Hidayat rupanya mengamati SBY yang tampak menikmati suguhan nyanyian dari staf UIN. Spontan Koamruddin meminta SBY untuk bernyanyi lagu ciptaannya sendiri. Tentu saja, SBY tampak kaget. Tampak di panggung ada obrolan kecil antara SBY dan Komarudin. Saat itu, mic telah dipegang SBY, seperti menandakan siap untuk bernyanyi.
Quote:
Tampak audiens juga menunggu SBY bernyani. Namun, SBY secara diplomatis mengatakan "Kata nenek saya, kalau hari Rabu dilarang menyanyi," kelakar SBY menandakan ia menolak untuk bernyanyi. Pernyataan SBY tentu disambut tawa audiens.
Namun, meski SBY menolak bernyanyi, ia menjelaskan tentang lagu yang ia ciptakan saat menjadi Presiden selama 10 tahun. Ia menyebutkan selama menjadi Presiden ia mengarang lagu empat bulan sekali dengan memakan waktu hanya dua jam pada saat malam hari. "Saya ciptakan 20 lagu, 18 lagu Indonesia, dua lagu internasional," kata SBY.
Ia juga menyebutkan, lagu sebagai sarana komunikasi dengan rakyat. Menurut dia, lagu yang ia ciptakan tidak ada muatan politik apapun.
Sumber:http://forum.viva.co.id/index2.php

Tidak ada komentar:

Posting Komentar