Selasa, 24 Maret 2015

Mahalnya Tarif Ojek Antar Negara di Papua



Sebagai salah satu wilayah yang berada paling timur, memang Papua seakan kurang terdengar gaungnya dibanding dengan wilayah barat. hal tersebt terkait dengan standar ekonomi, infrastruktur, serta kultur dan budayanya.

Masalah ekonomi pun kerap menjadi kendala bagi beberapa wilayah di Papua. Hingga pada akhirnya jasa layanan ojek pun menjadi sebuah kebutuhan transportasi yang sangat mahal. Guna mengangkut kebutuhan pokok, banyak para penduduk menggunakan jasa ini untuk membeli ke kota, atau wilayah yang lebih menyediakan kebutuhan pokok untuk mereka.



Dengan kondisi yang lumayan sulit tersebut, tak heran tarif ojeknya pun tak masuk akal, alias cukup fantastis. Untuk mengangkut kebutuhan pokok saja, para pengojek mematok tarif mulai Rp 300 ribu - Rp 500 ribu sekali jalan.

Adalah Otniel Banggu (37), pengojek angkutan barang seperti beras dan makanan ringan dari Sota, Merauke ke negara tetangga Papua Nugini dengan menggunakan sepeda motor.

"Kita tidak menjual ke PNG, kita organisasi yang mengantar, jasa transportasi. Ojek luar negeri," kata Otniel seraya tertawa kecil saat berbincang di daerah netral, yaitu kawasan antara perbatasan Indonesia dengan Papua New Guinea (PNG).

Pendapatan sebesar itu nampaknya sebanding dengan pengeluarannya yang juga besar, seperti biaya makan, minum dan biaya perbaikan kendaraan. Pasalnya, medan yang ditempuh bukanlah medan biasa bro, tapi mel;ewati belantara dan rawa, terlebih di musim hujan, situasi jalannya akan bertambah sulit.

"Kalau ke kampungnya (kampung terdekat di Papua New Guinea) 15 menit, tapi kalau Bapak yang menegendarai itu bisa satu jam," ujarnya sambil bercanda.

"Kalau dari sini ke pelabuhan (PNG), bisa tiga jam," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar